Kamis, 25 Maret 2010

K4mU

duhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
gimana ambil keputusannya
sulit bnget wat lepasin dia
awalna just it seng
eh malah kebablasan
kayanya sering bnget gini
gimna mau lancar urusan w
sedang w sering bnget salah

huhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

tantangan menciptakan peluang

menurut tung dasem waringin
tantangan bisa menciptakan peluang
.....
yupz
di tengah bisnis yang lagi dijalani
tipe seperti ane nie orangna
tipe yg selalu enjoy dengan keadaan
males trying lah
malessssssssssss bnget orangna
tapi klo da kepepet terpaksa
banting setir putar otak
speedna ala valentino rosy
Alhamdulillah selama ini terselesaikan
ya gitulah kira2x kerjaq
ngepot klo gi butuh jah
tadina ane nie ga ska bnget oprek2x komp
tapi klo lagi ada yg butuh dana wat blajar
terpaksa ane tekunin biar tidur kurang asal
kecapai ntu maksud
......
subhanaALLAH
mungkin ini sifat hambah-hambaMU ya Rabb
yang ada dalam kalam MU
"kemenangan yang besar dan pertolonganMU yang amat dekat"

pusing 7 keliling

inti bisnis ntu harus brani coba

Kaya Ide, Miskin Keberanian…
Apr.12, 2009 in Jadi Entrepreneur
Ada sebuah pertanyaan menarik dari seorang peserta “Entrepreneur University” angkatan ketiga saat mengikuti kuliah perdana. “Saya begitu banyak ide bisnis, tapi nyatanya tak ada satu pun ide bisnis terealisir. Akibatnya, saya hanya sekedar kaya ide, tapi bisnis tak ada?” tanya peserta yang kebetulan ibu rumah tangga itu.

Saya kira, pertanyaan atau kejadian sepert itu tak hanya dialami oleh ibu tadi, tapi juga cukup banyak dialami oleh kita semua, bahkan yang namanya ide bisnis itu ada saja. Tapi, yah hanya sekadar ide bisnis, sementara bisnisnya nol atau tidak terwujud sama sekali. Terkadang ide yang tidak kita realisir justru sudah dicoba lebih dulu oleh orang lain. Dalam konteks ini, saya berpendapat, sebenarnya untuk membuat bisnis memang dibutuhkan ide. Hanya saja, karena kita hanya kaya ide, namun miskin keberanian untuk mencobanya, maka yang berkembang adalah idenya, sedang bisnisnya nol.

Menurut saya, miskinnya keberanian itu bermula ketika kita mendapat pendidikan di sekolah atau di bangku kuliah, yang kita dapat hanyalah teori semata. Jadi, kita terlalu banyak berteori, tapi miskin praktik. Akibatnya, ketika kita kaya ide, miskin keberanian. Artinya, kalau kita hanya menguasai teori, namun kalau tidak bisa dipraktekkan, maka ide bisnis sehebat apa pun akan sulit menjadi kenyataan. Yah, seperti halnya kita belajar setir mobil. Kalau kita hanya teorinya, tapi tak pernah mencoba atau mempraktikkannya, tentu tetap tidak bisa setir mobil.

Jadi, saya kira, persoalannya terletak pada, bagaimana kita yang semula hanya kaya teori atau hanya sekadar bermain logika atau istilah lainnya hanya mengandalkan otak kiri, kemudian bisa berpikir atau bertindak dengan otak kanan. Saya yakin, jika kita mampu juga menggunakan otak kanan, maka seperti pada saat setir mobil. Serba otomatis, tidak lagi harus berpikir, semua sudah di bawah sadar kita.

Kalaupun, di saat kita praktik setir mobil atau mempraktikkan teori kita itu, terjadi berbagai kendala, seperti di saat kita memasukkan mobil ke garasi, mobil kita sedikit rusak karena nyenggol pagar misalnya, saya kira ngaak masalah. Begitu juga, ketika kita kecil belajar bersepeda, mengalami jatuh beberapa kali, itu sudah biasa. Tapi akhirnya, bisa juga kita naik sepeda. Artinya, kita baru bisa naik sepeda setelah pernah mengalami jatuh beberapa kali.

Di bisnis, saya kira itu juga sama. Kita harus ada keberanian untuk jatuh dan bangun. Sebaliknya, kalau kita tidak ada keberanian seperti itu, bisnis sekecil apa pun tak akan ada. Dan, kalau kita biarkan ide bisnis itu, akibatnya kita hanya kaya ide bisnis, tapi miskin duitnya. Saya yakin, dengan keberanian itulah akan mendatangkan duit. Oleh karena itulah, menurut hemat saya, lebih baik kita berani mencoba dan gagal dari pada gagal mencoba. Anda berani mencoba?

penantian yang menegangkan

kayanya hari mulai berulang lagi
aku takut berucap aku takut akan keluar tanpa sadar ku

disaat penantian seharusnya yang kulakukan adalah hal baik
tapi tidak untuk ku hanya pelanggaran yang aku lakukan
ya rabb hamba salah lagi dengan sadar
tanpa malu dan tanpa ragu

ya rabb andai jasad ini hanya mencetak kedzoliman
matikan hamba sekarang ya rabb
wahai jasad maafkan aq tak bisa melindungi mu dari siksanya
karna nafsuku begitu membuncah
aq samakan diriku dengan hewan

ya rabb aq sangat sadar akan kelalaian q

haruskah aku tak mengenalmu
bodohnya aq